Pada proses kegiatan pembelajaran, tujuan merupakan hal pokok yang tidak boleh diabaikan oleh setiap lembaga pendidikan. Karena dengan adanya tujuan dalam proses pembelajaran, menandakan bahwa proses pembelajaran tersebut mempunyai arah dan target yang jelas akan apa yang telah menjadi cita-cita yang hendak dicapai. Untuk mencapai suatu tujuan tentunya dibutuhkan adanya hubungan yang harmonis antara komponen-komponen yang terlibat didalam pembelajaran tersebut. seperti tujuan, metode, media pembelajaran, siswa dan guru.
Begitu juga dengan pembelajaran muhadatsah, tujuan merupakan satu hal yang menjadi prioritas utama yang harus dicapai. Adapun tujuan yang perlu untuk dicapai menurut.Ahmad Izzan.adalah
Melatih lidah anak didik agar terbiasa dan fasih bercakap-cakap (berbicara) dalam bahasa Arab.
Terampil berbicara dalam bahasa Arab mengenai kejadian apa saja didalam masyarakat dan dunia Internasional yang diketahui.
Mampu menerjemahkan percakapan orang lain lewat telepon, radio, TV, tape recorder dan lain-lain.
Menumbuhkan rasa cinta dan menyenangi bahasa Arab dan Al-Qur’an sehingga timbul kemauan untuk belajar dan mendalaminya.
Sedangkan tujuan Muhadatsah menurut Ahmad Fuad Effendy adalah: apabila dilihat secara umum tujuan latihan berbicara untuk tingkat pemula dan menengah ialah agar siswa dapat berkomunikasi lisan secara sederhana dalam berbahasa Arab. Sedangkan tujuan akhir latihan pengucapan adalah pengucapan ekspresi (ta’bi:r)yaitu mengemukakan ide/ pikiran/ pesan kepada orang lain.
Tahap-tahap latihan muhadatsah
Latihan Asosiasi dan identifikasi
Latihan ini terutama dimaksudkan untuk melatih spontanitas siswa dan kecepatannya dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makna ujaran yang didengarkan.
Latihan pola kalimat (pattern praktis)
Mengenai teknik pengajaran Qawa’id/struktur telah diuraikan berbagai macam model latihan yang secara garis besar dapat di bedakan menjadi tiga jenis yaitu :
(1) Latihan Mekanis
(2) Latihan bermakna
(3) Latihan komunikatif
Latihan percakapan
Latihan percakapan ini terutama mengambil topik tentang kehidupan sehari-hari atau kegiatan yang dekat dengan siswa. diantara model-model percakapan itu ialah sebagai berikut:
(1) Tanya jawab
(2) Menghafal model dialog
(3) Percakapan terpimpin
(4) Percakapan bebas
Bercerita
Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan, tetapi bagi yang mendapat tugas bercerita kadangkala merupakan siksaan karena tidak punya gambaran apa yang akan diceritakan. Oleh karena itu guru hendaknya membantu siswa dalam menunjukkan objek cerita.
Diskusi
Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara, antara lain:
(1) Diskusi kelas dua kelompok berhadapan
(2) Diskusi kelas bebas,
Maksudnya adalah Guru menetapkan topik, siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat untuk mengemukakan pendapatnya tentang masalah yang menjadi topik pembicaraan tersebut secara bebas.
(1) Diskusi kelompok
(2) Diskusi panel
Maksud dari diskusi panel adalah Guru menetapkan topik, menunjukkan beberapa siswa sebagai panelis, moderator dan penulis. Kepada petugas diberi kesempatan satu minggu untuk mempersiapkan bahan pembicaraannya, dan siswa lain mempersiapkan sanggahan-sanggahan.Dalam pelaksanaan ini guru bertindak sebagai partisipan pasif. Pada akhir diskusi guru memberi komentar dan evaluasi.
Wawancara
Wawancara merupakan suatu kegiatan dalam pelajaran berbicara. Adapun yang perlu untuk dilakukan dalam metode ini adalah:
(1) Persiapan Wawancara
(2) Bentuk Wawancara
Drama
Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur rekreatif, karena dianggap menyenangkan. Dan tahapan-tahapan yang perlu dilakukan untuk melakukan metode ini adalah:
(1) Memilih naskah, naskah dapat berupa dialog dalam sederhana dalam suatu adegan yang sesuai dengan tujuan pelajaran.
(2) Siswa diberi kesempatan untuk melakukan latihan beberapa hari sebelum penampilan.
Berpidato
Kegiatan ini biasanya dilakukan setelah siswa mempunyai cukup pengalaman dalam berbagai kegiatan berbicara yang lain seperti percakapan, bercerita, wawancara, diskusi dan lain-lain.
D. Pembelajaran Bahasa ArabPengertian Pembelajaran Bahasa Arab.
“Belajar” seperti telah diketahui adalah upaya sadar untuk mengaitkan konsep baru pada pengetahuan yang sudah ada, sedangkan pembelajaran adalah upaya menciptakan situasi belajar atau upaya membelajarkan terdidik.[9]Pembelajaran juga merupakan panduan antara belajar mengajar dalam proses pendidikan. Demikian juga dalam proses pembelajaran bahasa Arab. Telah dijelaskan oleh Drs.H Abdul Mu’in,M.A bahwa bahasa Arab juga merupakan suatu alat komunikasi. Bahasa Arab juga termasuk dalam rumpun bahasa semit yaitu bahasa yang dipakai bangsa- bangsa yang tinggal di sekitar sungai Tigris dan furat.dataran Syiria dan Jazirah Arabia. bahwasanya belajar bahasa Arab tidak hanya dilakukan oleh oaring Arab saja, tapi juga diluar mereka. Dengan begitu banyak sekali yang perlu untuk dipelajari baik dari sisi pendidik maupun peserta didik, karena tidak mudah memberi pelajaran kepada peserta didik yang memang belum tahu-menahu tentang bahasa tersebut. Dari sini dibutuhkan seorang pendidik yang profesional sekiranya mampu memberi suatu kepahaman terhadap peserta didik. Aspek-aspek yang menjadi nilai lebih pada bahasa Arab adalah taraf kerumitan yang mendorong munculnya kesulitan-kesulitan dalam proses belajar dan pembelajaran.
Tujuan Mempelajari Bahasa Arab
Tujuan merupakan langkah pertama yang ditempuh dalam suatu pembelajaran. Begitu juga dalam pembelajaran bahasa Arab. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam mempelajarinya maka perlu adanya suatu tujuan, seperti telah di jelaskan oleh Ahmad Izzan bahwa tujuan mempelajari bahasa Arab adalah agar dapat menghasilkan ahli bahasa dan sastra Arab, sehingga dalam proses pembelajaran yang sedemikian ketat dapat menghasilkan anak didik yang mampu menggunakan bahkan mengajarkannya [10]
Pengajaran bahasa Arab diarahkan kepada pencapaian tujuan, yaitu meliputi tujuan umum dan tujuan khusus. Dalam tujuan khusus adalah merupakan penjabaran dari pada tujuan umum, karena tujuan umum sulit dicapai tanpa dijabarkan secara operasional dan spesifik.
Pada tujuan umum bahasa Arab ditujukan dalam pencapaian tujuan:
a) Agar siswa dapat memahami al-Qur’an dan al-Hadits sebagai sumber Islam dan ajaran.
b) Dapat memahami dan mengerti buku- buku Agama dan kebudayaan Islam yang ditulis dalam bahasa Arab.
c) Supaya pandai berbicara dan mengarang dalam bahasa Arab
d) Untuk digunakan sebagai alat pembantu keahlian lain.
e) Untuk membina ahli bahasa Arab, yakni agar benar-benar professional.
Ruang lingkup Pembelajaran Bahasa Arab
Bahwasanya ruang lingkup yang ada dalam bahasa Arab di SMA Takhassus Al-Qur’an adalah sebagai berikut:
Begitu juga dengan pembelajaran muhadatsah, tujuan merupakan satu hal yang menjadi prioritas utama yang harus dicapai. Adapun tujuan yang perlu untuk dicapai menurut.Ahmad Izzan.adalah
Melatih lidah anak didik agar terbiasa dan fasih bercakap-cakap (berbicara) dalam bahasa Arab.
Terampil berbicara dalam bahasa Arab mengenai kejadian apa saja didalam masyarakat dan dunia Internasional yang diketahui.
Mampu menerjemahkan percakapan orang lain lewat telepon, radio, TV, tape recorder dan lain-lain.
Menumbuhkan rasa cinta dan menyenangi bahasa Arab dan Al-Qur’an sehingga timbul kemauan untuk belajar dan mendalaminya.
Sedangkan tujuan Muhadatsah menurut Ahmad Fuad Effendy adalah: apabila dilihat secara umum tujuan latihan berbicara untuk tingkat pemula dan menengah ialah agar siswa dapat berkomunikasi lisan secara sederhana dalam berbahasa Arab. Sedangkan tujuan akhir latihan pengucapan adalah pengucapan ekspresi (ta’bi:r)yaitu mengemukakan ide/ pikiran/ pesan kepada orang lain.
Tahap-tahap latihan muhadatsah
Latihan Asosiasi dan identifikasi
Latihan ini terutama dimaksudkan untuk melatih spontanitas siswa dan kecepatannya dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makna ujaran yang didengarkan.
Latihan pola kalimat (pattern praktis)
Mengenai teknik pengajaran Qawa’id/struktur telah diuraikan berbagai macam model latihan yang secara garis besar dapat di bedakan menjadi tiga jenis yaitu :
(1) Latihan Mekanis
(2) Latihan bermakna
(3) Latihan komunikatif
Latihan percakapan
Latihan percakapan ini terutama mengambil topik tentang kehidupan sehari-hari atau kegiatan yang dekat dengan siswa. diantara model-model percakapan itu ialah sebagai berikut:
(1) Tanya jawab
(2) Menghafal model dialog
(3) Percakapan terpimpin
(4) Percakapan bebas
Bercerita
Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan, tetapi bagi yang mendapat tugas bercerita kadangkala merupakan siksaan karena tidak punya gambaran apa yang akan diceritakan. Oleh karena itu guru hendaknya membantu siswa dalam menunjukkan objek cerita.
Diskusi
Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara, antara lain:
(1) Diskusi kelas dua kelompok berhadapan
(2) Diskusi kelas bebas,
Maksudnya adalah Guru menetapkan topik, siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat untuk mengemukakan pendapatnya tentang masalah yang menjadi topik pembicaraan tersebut secara bebas.
(1) Diskusi kelompok
(2) Diskusi panel
Maksud dari diskusi panel adalah Guru menetapkan topik, menunjukkan beberapa siswa sebagai panelis, moderator dan penulis. Kepada petugas diberi kesempatan satu minggu untuk mempersiapkan bahan pembicaraannya, dan siswa lain mempersiapkan sanggahan-sanggahan.Dalam pelaksanaan ini guru bertindak sebagai partisipan pasif. Pada akhir diskusi guru memberi komentar dan evaluasi.
Wawancara
Wawancara merupakan suatu kegiatan dalam pelajaran berbicara. Adapun yang perlu untuk dilakukan dalam metode ini adalah:
(1) Persiapan Wawancara
(2) Bentuk Wawancara
Drama
Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur rekreatif, karena dianggap menyenangkan. Dan tahapan-tahapan yang perlu dilakukan untuk melakukan metode ini adalah:
(1) Memilih naskah, naskah dapat berupa dialog dalam sederhana dalam suatu adegan yang sesuai dengan tujuan pelajaran.
(2) Siswa diberi kesempatan untuk melakukan latihan beberapa hari sebelum penampilan.
Berpidato
Kegiatan ini biasanya dilakukan setelah siswa mempunyai cukup pengalaman dalam berbagai kegiatan berbicara yang lain seperti percakapan, bercerita, wawancara, diskusi dan lain-lain.
D. Pembelajaran Bahasa ArabPengertian Pembelajaran Bahasa Arab.
“Belajar” seperti telah diketahui adalah upaya sadar untuk mengaitkan konsep baru pada pengetahuan yang sudah ada, sedangkan pembelajaran adalah upaya menciptakan situasi belajar atau upaya membelajarkan terdidik.[9]Pembelajaran juga merupakan panduan antara belajar mengajar dalam proses pendidikan. Demikian juga dalam proses pembelajaran bahasa Arab. Telah dijelaskan oleh Drs.H Abdul Mu’in,M.A bahwa bahasa Arab juga merupakan suatu alat komunikasi. Bahasa Arab juga termasuk dalam rumpun bahasa semit yaitu bahasa yang dipakai bangsa- bangsa yang tinggal di sekitar sungai Tigris dan furat.dataran Syiria dan Jazirah Arabia. bahwasanya belajar bahasa Arab tidak hanya dilakukan oleh oaring Arab saja, tapi juga diluar mereka. Dengan begitu banyak sekali yang perlu untuk dipelajari baik dari sisi pendidik maupun peserta didik, karena tidak mudah memberi pelajaran kepada peserta didik yang memang belum tahu-menahu tentang bahasa tersebut. Dari sini dibutuhkan seorang pendidik yang profesional sekiranya mampu memberi suatu kepahaman terhadap peserta didik. Aspek-aspek yang menjadi nilai lebih pada bahasa Arab adalah taraf kerumitan yang mendorong munculnya kesulitan-kesulitan dalam proses belajar dan pembelajaran.
Tujuan Mempelajari Bahasa Arab
Tujuan merupakan langkah pertama yang ditempuh dalam suatu pembelajaran. Begitu juga dalam pembelajaran bahasa Arab. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam mempelajarinya maka perlu adanya suatu tujuan, seperti telah di jelaskan oleh Ahmad Izzan bahwa tujuan mempelajari bahasa Arab adalah agar dapat menghasilkan ahli bahasa dan sastra Arab, sehingga dalam proses pembelajaran yang sedemikian ketat dapat menghasilkan anak didik yang mampu menggunakan bahkan mengajarkannya [10]
Pengajaran bahasa Arab diarahkan kepada pencapaian tujuan, yaitu meliputi tujuan umum dan tujuan khusus. Dalam tujuan khusus adalah merupakan penjabaran dari pada tujuan umum, karena tujuan umum sulit dicapai tanpa dijabarkan secara operasional dan spesifik.
Pada tujuan umum bahasa Arab ditujukan dalam pencapaian tujuan:
a) Agar siswa dapat memahami al-Qur’an dan al-Hadits sebagai sumber Islam dan ajaran.
b) Dapat memahami dan mengerti buku- buku Agama dan kebudayaan Islam yang ditulis dalam bahasa Arab.
c) Supaya pandai berbicara dan mengarang dalam bahasa Arab
d) Untuk digunakan sebagai alat pembantu keahlian lain.
e) Untuk membina ahli bahasa Arab, yakni agar benar-benar professional.
Ruang lingkup Pembelajaran Bahasa Arab
Bahwasanya ruang lingkup yang ada dalam bahasa Arab di SMA Takhassus Al-Qur’an adalah sebagai berikut:
- Pembelajaran Istima’ (Menyimak)
Istima’ mempunyai peranan penting dalam hidup kita, karena istima’ adalah sarana pertama yang digunakan manusia untuk berhubungan dengan sesame dalam tahap-tahap kehidupan.
- Pembelajaran kalam (Berbicara)
Berbicara dengan bahasa Asing merupakan keterampilan dasar yang menjadi tujuan dari beberapa tujuan pengajaran berbahasa .Sebagai mana bicara adalah sarana untuk berkomunikasi dengan orang lain.
- Pembelajaran Qira’ah (Membaca)
Membaca merupakan teori terpenting diantara materi-materi pelajaran. Siswa yang unggul dalam pelajaran membaca mereka unggul dalam pelajaran yang lain.
- Pembelajaran Kitabah (Menulis)
Keterampilan menulis adalah keterampilan tertinggi dari keempat keterampilan berbahasa. Menulis merupakan sarana berkomunikasi dengan bahasa antar orang dengan orang lainnya yang tidak terbatas oleh tempat dan waktu.
- Pembelajaran Mufradat (Kosa Kata)
Pembelajaran mufradat adalah siswa tidak hanya hafal kosa kata tanpa mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Tapi juga siswa dituntut untuk bias menggunakannya baik dalam bentuk ucapan atau tulisan.
- Pembelajaran Nahwu (Tata Bahasa)
Bahwa Nahwu bukan merupakan tujuan pembelajaran bahasa, melainkan hanya merupakan sarana untuk membantu para siswa agar mampu berbicara, membaca serta menulis dengan benar.[11]
Macam-Macam Metode Pembelajaran Bahasa ArabMetode Pembelajaran Muhadatsah
Pembelajaran muhadatsah yaitu cara menyajikan bahan pelajaran bahasa Arab melalui percakapan. Dalam percakapan itu dapat terjadi antara guru dan murid atau murid dengan murid sambil menambah dan terus memperkaya perbendaharaan kata (Vocabulary) yang semakin banyak.
Macam-Macam Metode Pembelajaran Bahasa ArabMetode Pembelajaran Muhadatsah
Pembelajaran muhadatsah yaitu cara menyajikan bahan pelajaran bahasa Arab melalui percakapan. Dalam percakapan itu dapat terjadi antara guru dan murid atau murid dengan murid sambil menambah dan terus memperkaya perbendaharaan kata (Vocabulary) yang semakin banyak.
- Metode Pembelajaran Muthala’ah
Metode Muthala’ah yaitu cara menyajikan pelajaran dengan cara membaca baik membaca dengan bersuara atau membaca dalam hati.
- Metode pembelajaran Imla’
Metode pelajaran Imla juga bias disebut dengan metode dikte atau menulis. Dimana guru membacakan acara pelajaran dengan menyuruh siswa untuk mendikte atau menulis di buku tulis.
- Metode Pembelajaran Insya’(mengarang)
Metode Insya’ yaitu cara menyajikan bahan pelajaran dengan cara menyuruh siswa mengarang dalam bahasa Arab untuk mengungkapkan isi hati, pikiran dan pengalaman yang dimilikinya.
- Metode Pembelajaran Mahfudzat (menghafal)
Metode Mahfudzat (menghafal) yaitu cara menyajikan materi pelajaran bahasa Arab, dengan jalan menyuruh siswa untuk menghafal kalimat-kalimat berupa: syair, cerita, kata-kata, dan lain-lain yang menarik.
- Metode Pembelajaran Qawa’id (Nahwu Saraf)
Metode Pembelajaran Qawa’id (Nahwu Saraf).Dalam sistem dan metode pengajaran lama terlalu menitikberatkan Nahwu Sorof dari pada Ta’bir (Percakapan), Muthala’ah (membaca) dan imla’ (menulis). Sehingga seolah-olah menyamakan bahasa Arab dengan Nahwu Sharaf itu sendiri. Nahwu Sharaf baru merupakan satu bagian dari Bahasa Arab yang tidak perlu dianggap sulit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar